Mimpi seringkali kita jumpai di alam tidur. Mimpi dikenal sebagai bagian dari item dunia istirahat terbaik (tidur). Mimpi terkadang udah jadi kebiasaan sebagian orang. Di alam mimpi kita menjumpai dua jenis kejadian.
Kejadian pertama adalah kejadian buruk, yang dikenal sebagai mimpi buruk. Orang Inggris mengenal kejadian ini dengan istilah “trouble dream”.
Kejadian kedua adalah kejadian yang nampak begitu indah, yang dikenal dengan mimpi indah. Jika kejadian ini dijumpai oleh orang Inggris maka orang Inggris akan menyebutnya sebagai “nice deam”.
Kali ini aku bakal berbagi sedikit info tentang mimpi buruk atas tuntunan nabi Muhammad ketika menjumpai mimpi buruk.
Beliau pernah bersabda bahwa mimpi yang baik (mimpi indah) itu adalah dari Allah. Sedangkan mimpi buruk itu datangnya dari syetan. Oleh sebab itu, jika kita tengah menjumpai mimpi indah itu maka hendaklah berbahagia dan tidak mengabarkannya kecuali kepada orang yang disukai.
Beliau juga memerintahkan kita untuk melakukan beberapa hal ketika mengalami mimpi buruk. Beliau memerintahkan lima perkara untuk dilakukan ketika menjumpai hal tersebut.
Kelima perkara tersebut antara lain:
1. Meludah kesamping kiri
2. Membaca ta’awudz
3. Tidak menceritakannya kepada siapa pun
4. Merubah posisi tidur
5. Bangkit dan segera mendirikan shalat.
Mengobati Cinta Yang Membara
Pernahkah kalian menjumpai sosok insan manusia yang mencintai seseorang sepenuhnya hingga membara-bara tak kenal mati? Merasa bahwa sosok yang dijumpainya adalah pilihan akhir hatinya. Hendak menjadikan istilah “suitable” sebagai penegak pendiriannya.
“Aku Suka Dia!!”
“Aku Cinta Dia”
“Aku Percaya Takdir Akan Menyatukanku Dengan Dirinya”
Itulah ucapan yang seringkali dikeluarkan mulut si pecinta. Mereka tak sadar bahwa rasa cinta itu bisa saja menyakitinya jika membiarkan dirinya meluapkan rasa cinta yang membara-bara.
Rasa cinta yang membara-bara adalah salah satu penyakit hati, yang berbeda dengan penyakit-penyakit lainnya. Jika cinta yang membara ini benar-benar sudah mencapai puncaknya, maka dokter ahli cinta pun akan angkat tangan. Walau berton-ton macam obat tablet yang diminum takkan mampu menyembuhkannya.
Bagaimana komentar ahli Hikmah terhadap cinta yang membara itu?
Saya pernah membaca Buku mengenai hal ini. Judulnya “ZAADUL MA’AD”. Dalam BAB itu, saya menyimak beberapa kalimat yang menyebutkan bahwa ada dua golongan manusia yang dijelaskan oleh Allah dalam kitab_Nya tentang istilah cinta membara. Kisah istri Al-Aziz terhadap Yusuf dan kaum Luth yang mencintai pria tampan.
Ada sebagian orang yang berpendapat, bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam juga terhinggapi cinta yang membara terhadap Zainab binti Jahsy. Kisah yang menggambarkan cinta yang membara seorang nabia sebagai kisah pernikahan beliau dengan Zainab yang sebelumnya menjadi istari anak angkat beliau, Zaid bin haritsah.
Cinta membara merupakan rangkaian dua perkara:
Menganggap baik orang yang dicintai dan keinginan untuk berhubungan dengannya. Cinta itu sendiri bermacam-macam Yang paling utama adalah cinta karena Allah dan bagi Allah. Cinta ini adalah cinta yang mengharuskan cinta terhadap apa yang dicintai Allah, mengharuskan cinta kepada Allah dan Rasulnya. Ada pun cinta yang ditujukan terhadap insan manusia yang kita sayangi.
Cinta yang membara itu adalah jenis penyakit hati, maka ia masih bisa disembuhkan, entah dengan cara apa pun.
Jika orang yang dilanda cinta membara mendapat jalan untuk berhubungan dengan sosok yang dicintainya, tetap menurut syariat dan ketetapan, maka itulah cara penyembuhannya.
Jika tidak bisa menempu jalan itu, maka itu adalah penyakit berat. Cara penyembuhannya adalah dengan menimbulkan keputusasaan akan apa yang diinginkannya, sehingga ia benar-benar putus asa.



