PUTUS ?
Istilah ini tak tangguh-tangguhnya menggemparkan dunia remaja...
“Aku mau ngomong penting sama kamu...”
Ketika mendengar kalimat itu dari sang kekasih, rasanya jantung serasa berhenti sepersekian detik. iyah...
kalimat itu yang menjadi pengawalnya.
dan kalimat tersebut adalah awal dari sebuah pengalaman yang menyakitkan dan menyedihkan dalam hidup Anda.
Putus cinta adalah salah satu situasi yang paling mengerikan, menyedihkan dan paling tidak enak yang dapat dirasakan oleh seseorang. Kalau dalam bahasa Inggrisnya patah hati disebut broken heart, itu karena memang menggambarkan keadaan emosi dan perasaan seseorang yang tengah mengalami keadaan ini. Hancur berantakan. Bagaikan sebuah gelas beling yang terbanting ke lantai, berkeping-keping, berserakan ke mana-mana.
Sedih, kangen, sayang, marah, bingung, kaget, penyesalan dan sejuta perasaan lainnya bercampur aduk jadi satu dalam ramuan yang membuat Anda sakit dan ingin berlari sejauh-jauhnya. Dan memang itu yang banyak dilakukan orang dalam keadaan ini: melarikan diri.
Aku juga manusia, aku bisa merasakan hal yang sama jika diposisi itu.
Jika aku memosisikan diri dikedudukan ini, Aku pasti akan mengatakan hal yang serupa.
Sakit!!!
Dalam keadaan seperti ini, otak Anda adalah sumber yang paling tidak bisa Anda percayai. Jadi berhentilah berpikir dan menganalisa. Tujuan utama Anda adalah menenangkan diri dulu. Itu yang terpenting saat ini.
Sama halnya ketika terjadi kebakaran di rumah Anda. Hal pertama yang harus Anda ingat adalah: jangan panik! Apabila Anda tetap tenang, maka Anda dapat berpikir logis tentang barang-barang apa saja yang harus Anda selamatkan. Mana yang penting, mana yang kurang penting, apakah masih ada waktu untuk menelpon pemadam kebakaran, dan semua keputusan-keputusan logis lainnya yang tidak dapat Anda pikirkan apabila Anda dalam keadaan panik.
Setelah Anda tenang dan dapat berpikir lebih jernih, maka ini saatnya saya membagikan P3K untuk keadaan Anda.
Sadari diri anda setelah si dia katakan putus
Tahap pertama:
damage control, yakni mengendalikan kondisi agar tidak lebih rusak dan menyakitkan daripada seharusnya. Baru setelah itu Anda dapat menjalani proses penyembuhan Anda.
tahap kedua:
5W1H.
What, Apa yang terjadi?
Who, Siapa yang salah ?
Where, Apakah ini sudah direncanakan sejak lama?
When, Sejak kapan?
Why, Kenapa dia jadi begini?
dan How. Bagaimana mungkin bisa semudah itu?
Tahap ketiga:
Pushing. Memaksa kekasih Anda. Otak Anda panik dan akan berputar keras untuk mencari solusi yang mungkin dapat menolong Anda. Otak Anda akan membuat Anda melakukan segala macam cara untuk agar dia mengembalikan keseimbangan hidup Anda.

